Khotbah Jum’at: Seperti Jasad yang Satu
الحمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ، حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مبَاركاً فيهِ ، مِلْءَ السَّمَواتِ ومِلْءَ الأَرْضِ ومِلْءَ مَا بَيْنَهُمَا ومِلْءَ مَا شِئْتَ من شَيْئٍ بَعْدُ. أهلَ الثَّنَاءِ والَمجْدِ ، أَحَقُّ مَا قَالَهُ العَبْدُ وكُلُّنَا لَكَ عَبْدٌ ، اللّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ ، ولاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ ، ولاَ رَادَّ لِمَا قَضَيْتَ ، ولَا يَنْفَعُ ذَا الجَدِّ مِنْكَ الجَدُّ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ ورَسُوْلُه, بَلَّغَ الرِّسَالَةَ ، وَأَدَّى الأَمَانَةَ ، وَنَصَحَ الأُمَّةَ ، وَكَشَفَ اللهُ بِهِ الغُمَّةَ ، وَجَاهَدَ فىَ سَبِيْلِ اللهِ حَقَّ جِهَادِهِ. فَاللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا إِبْرَاهِيمَ، ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا ِإِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.
أمَّا بَعْدُ ؛
فَيَا آيُّهَا النَّاسُ ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ ، فَقَدْ فَازَ الُمتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فىِ كِتَابِهِ الكَرِيْمِ ، وَهُوَ أَصْدَقُ القَائِلِيْنَ ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ، بسم الله الرحمن الرحيم: يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِه وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. وَقَالَ :يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَه فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. صَدَقَ اللهُ العَظِيْمُ.
Hadirin, jama’ah salat jum’at yang dirahmati Allah
Segala bentuk kenikmatan yang kita terima pada dasarnya bukanlah hasil dari upaya kita, melainkan karunia dari Allah Swt. Karena itu, dalam kesempatan yang mulia ini, mari, hadirin sekalian, kita tundukkan kepala kita, kita ketuk hati dan nurani kita, untuk senantiasa bersyukur dan sadar akan besarnya nikmat Allah Swt. Atas limpahan karunia-Nyalah kita bisa berbuat taat. Dan tanpa kemudahan yang diberikan-Nya tak akan ada kebaikan yang dapat kita perbuat. Rasa syukur yang kita tunjukkan di hadapan Allah adalah salah satu bukti, bahwa kita mengakui kehambaan kita di hadapan-Nya. Dan Allah Swt pun telah berjanji dalam al-Quran, bahwa kalau kita bersyukur, maka Dia akan menambah kenikmatan-Nya untuk kita.
Salawat beriring salam semoga senantiasa terlimpah untuk nabi kita dan teladan hidup kita. Nabi Muhammad Saw. Kehadiran Nabi Muhammad Saw di atas panggung sejarah umat manusia adalah rahmat sekaligus penyelamat. Selama kita hidup di dunia, ajaran yang dibawa olehnya adalah pelita kehidupan bagi orang-orang yang ingin menempuh jalan yang terang. Dan ketika kita memasuki alam akhirat, beliaulah pemilik syafa’at agung, yang dampaknya akan dibutuhkan oleh semua umat manusia. Cukuplah kemuliaan bagi kita ketika Allah Swt mentakdirkan kita sebagai bagian dari umatnya tanpa kita minta. Semoga kehidupan kita di dunia senantiasa berteduh di bawah naungan ajarannya. Dan semoga kelak kita semua tercatat sebagai manusia-manusia pilihan dari kalangan umatnya. Amīn yā rabbal ‘ālamīn.
Hadirin, jama’ah salat jum’at yang dirahmati Allah
Dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw pernah bersabda:
مثلُ المؤمنين في توادِّهم وتراحمِهم وتعاطفِهم كمثلِ الجسدِ الواحدِ إذا اشتكى منه عضوٌ تداعى له سائرُ الجسدِ بالحمى والسهرِ.
“Perumpaan orang-orang beriman itu, dalam kasih sayang, belas kasih, dan sikap empatinya seperti halnya satu kesatuan tubuh. Apabila salah satu anggota tubuh merasa sakit, maka seluruh tubuhnya pun merasakan sakit (panas dan tidak bisa tidur).” (HR. Muslim).
Dalam hadits tersebut, secara tegas dan jelas Nabi mengumpamakan hubungan orang-orang beriman seperti halnya satu kesatuan jasad. Apabila sebagiannya mengeluh sakit, maka yang lain juga akan merasa sakit.
Melalui hadits tersebut kita bisa menangkap pesan tentang pentingnya membangun solidaritas dalam kehidupan beragama. Jika ada di antara saudara kita yang membutuhkan, dan hidup dalam keterhimpitan, maka orang-orang yang punya kelebihan rejeki sepatutnya mengulurkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan saudaranya itu.
Kalau suatu waktu ada saudara kita yang terlilit oleh masalah serius, maka solidaritas mengharuskan kita untuk meringankan masalah yang dia derita. Selama kita punya kemampuan untuk melakukan itu.
Orang beriman tak bisa hidup kaya dan kenyang jika ada tetangganya hanya hidup dengan manahan rasa haus dan lapar. Karena bagaimana pun saudara kita adalah bagian dari tubuh kita. Nabi mengatakan bahwa hubungan kita dengan saudara kita itu seperti halnya satu jasad. Jika yang satu menderita, maka yang lain pun akan turut merasakan penderitaan itu.
Namun, hadirin sekalian, selain pesan tentang solidaritas, hadits tersebut juga memberikan permisalan yang luar biasa terkait bagaimana selayaknya hubungan antara orang-orang beriman dalam hal berjalan menuju Allah Swt.
Kita semua tahu, bahwa di luar sana ada orang-orang Muslim yang hidupnya berlumuran dosa dan maksiat. Sebagaimana di antara mereka juga ada orang-orang saleh yang rajin berbuat ta’at. Sebagian dari saudara-saudara kita itu berdosa bukan karena ingin membangkang perintah Allah Swt, tetapi karena mereka merasa lemah, tidak berdaya, dan kalah ketika berperang melawan bisikan hawa nafsunya.
Ada juga beberapa dari kalangan Muslim yang melakukan dosa karena terpaksa. Nuraninya tak ingin berbuat dosa. Tapi keadaan yang dia terima membuat dia sulit untuk lepas dari dosa itu. Lantas, bagaimana seharusnya kita bersikap kepada orang-orang semacam itu? Apakah mereka harus kita jauhi? Apakah mereka harus kita doakan supaya mendapatkan siksaan di hari kemudian?
Kalau kita berkaca pada permisalan yang diberikan oleh nabi, bahwa kita semua adalah satu kesatuan jasad, tampaknya orang beriman tak akan melakukan itu. Dia sadar, bahwa saudaranya adalah bagian dari bangunan tubuhnya. Kalau dia saja berharap masuk sorga, maka tentu dia akan berharap saudaranya pun bisa merasakan kenikmatan serupa.
Karena itu, kalau kita merasa sebagai satu kesatuan jasad, mestinya kita juga peduli dengan keselamatan saudara-saudara kita di alam akhirat. Jika di luar sana ada orang-orang Muslim yang berbuat maksiat, maka di balik mereka akan selalu ada orang-orang Muslim yang memintakan ampunan dan curahan rahmat.
Hampir setiap saat selalu kita temukan orang-orang Muslim yang berdoa, “allahummaghfir lil muslimīn wal muslimāt” (ya Allah ampunilah orang-orang Muslim dan Muslimat). Doa semacam itu kita lantunkan dalam ibadah salat, selesai salat, dalam pengajian, kumpulan mingguan, dalam acara-acara besar, dan dalam banyak kesempatan yang lain. Kita panjatkan doa semacam itu sebagai bentuk kepedulian kepada saudara-saudara kita. Karena kita semua adalah satu kesatuan jasad!
Selama kita berstatus sebagai Muslim, maka sebetulnya kita tidak perlu cemas, takut, khawatir apalagi berputus asa terhadap rahmat Allah Swt. Karena kita selalu diikutsertakan dalam doa saudara-saudara kita yang lain. Yang berbuat taat memintakan ampunan bagi saudara-saudaranya yang melakukan maksiat. Dan para pelaku maksiat mengulurkan permintaan agar dituntun oleh orang-orang yang taat. Pada akhirnya tangan kita saling bergandeng satu sama lain. Dan ketika itu sungguh tepatlah perumpamaan nabi yang melukiskan kita seperti halnya satu kesatuan jasad. Dan memang begitulah keharmonisan umat Nabi Muhammad Saw. Mereka bukan saja bahu-membahu, tolong menolong, dan saling bekerja sama dalam urusan-urusan duniawi semata. Tapi tangan mereka juga saling terekat dan terikat dalam meraih keselamatan di alam akhirat demi meraih ridha Allah Swt.
بارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فىِ القُرْآنِ العَظِيْمِ ، وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الُمسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khotbah Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ هَدَاناَ لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللهُ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ النَّبيِّ الأُمِّيِّ الحَبِيْبِ العَالِي القَدْرِ العَظِيْمِ الجَاهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ. فَيَا أَيُّهَا الحَاضِرُوْنَ ، اِتّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ ، وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
الدُّعَاءُ
اللَّهُمَّ يَا سَمِيعَ الدَّعَوَاتِ ، يَا مُقِيلَ العَثَرَاتِ ، يَاقَاضِيَ الحَاجَاتِ ، يَا كَاشِفَ الكَرُبَاتِ ، يَا رَفِيعَ الدَّرَجَاتِ ، وَيَا غَافِرَ الزَّلاَّتِ ، اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالمُسْلِمَاتِ ، وَالمُؤْمِنِينَ وَالمُؤْمِنَاتِ، الأحْيَاءِ مِنْهُم وَالأمْوَاتِ ، إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ. اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَينَا الإِيمَانَ ، وَزَيِّنْهُ فِي قُلُوبِنَا ، وَكَرِّه إِلَيْنَا الكُفْرَ وَالفُسُوقَ وَالعِصْيانَ ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِينَ. اللَّهُمَّ تَوَفَّنَا مُسْـلِمِينَ ، وَأَحْيِنَا مُسْلِمِينَ ، وَأَلْحِقْنَا بِالصَّالِحِينَ غَيرَ خَزَايَا وَلاَ مَفْتُونِينَ. اللَّهُمَّ أَرِنَا الحَقَّ حقَّاً وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا البَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا ، وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ. اللَّهُمَّ رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ، رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَينَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ، رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ، وَاعْفُ عَنَّا وّاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى القَوْمِ الكَافِرِينَ. رَّبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا ، رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ ، رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدتَّنَا عَلَىٰ رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ. رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
قُوْمُوْا إِلَى الصَّلاَةِ يَرْحَمُكُمُ اللهُ