Agama dan KehidupanRefleksiTerkini

Bertemu Syekh Ali Jum’ah

Alhamdulillah, tsumma Alhamdulillah, hari ini (jum’at, 14 juli, 2023), Allah Swt telah membahagiakan kami dengan perjumpaan yang amat berharga ini. Di mata kami—dan di mata banyak orang yang mencintai ilmu dan para ahlinya—Maulana Syekh Ali Jum’ah bukanlah orang sembarangan. Ulama besar yang karya, pemikiran dan jasanya bagi dunia Islam tak mudah untuk kita ingkari.

Mulanya saya tidak menduga akan diberikan kesempatan untuk bertatap muka. Apalagi masuk ke ruangan pribadinya. Mengingat beliau dijaga dengan sangat ketat. Dan di salah satu rumah pribadinya sudah banyak pula orang yang datang untuk mengantri. Tapi ya itulah takdir. Jika Allah Swt yang menghendaki, maka makhluk hanya bisa mengamini. Dan, akhirnya, atas izin Allah, terjadilah perjumpaan itu.

Satu kehormatan besar bisa mencium tangan beliau yang mulia, mengucapkan salam, dan meminta agar didoakan. Sebagai kenang-kenangan, beliau pun memberi hadiah tasbih yang kami kalungkan itu. Dan setangkai bunga beliau hadiahkan utk isteri saya. Sungguh, saya sangat bahagia bukan main. Isteri saya pun sangat terharu. Masa tinggal kami di Mesir tinggal 2 minggu lagi. Dan salah satu hadiah yang kami dapat sebelum pulang ialah momen yang sangat berharga ini.

Sebelum bertolak ke tanah air, saya dan isteri memang berencana untuk berziarah ke rumah para wali Allah, baik yang sudah wafat maupun yang masih hidup. Dan di antara manusia pilihan yang masih hidup, dan layak untuk kami kunjungi itu ialah sosok besar yang satu ini. Terlepas dari beberapa kelompok yang tidak setuju dengan sikap politiknya, nyaris sulit untuk kita jumpai orang yang mengingkari kealimannya.

Beliau sudah menulis puluhan buku. Mengajarkan puluhan kitab. Jadi dosen selama puluhan tahun. Manyampaikan ratusan muhadharah. Mendirikan sejumlah lembaga filantropi. Dan beliau pula yang menghidupkan kembali pembelajaran khazanah keislaman klasik (turats) di lingkungan masjid al-Azhar, dari mulai hadits, fikih, ushul fikih, tasawuf dan lain-lain. Sebagai mantan Mufti, jasanya dalam pengembangan Darul Ifta juga tak perlu dibicarakan lagi.

Intinya, beliau ini orang besar. Tak akan mengingkari kebesarannya kecuali org-org yang tidak mengenalnya. Atau mengenalnya dari jalan yang salah. Saya tidak membayangkan seperti apa gembiranya kita kalau berjumpa dengan Rasulullah Saw. Berjumpa dengan orang pilihan dari umatnya saja sudah sebahagia ini. Apalagi menatap langsung wajah nabinya! Beliau kini sudah berumur lebih dari 70 tahun. Tapi masih terlihat sehat dan bugar.

Mudah-mudahan, di usianya yang sudah semakin menua, beliau senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan. Mereka adalah teladan bagi kita. Di dunia ini ada wali-wali Allah yang tersembunyi. Tapi ada juga wali-wali yang namanya Allah tampilkan secara luas. Agar umat mengambil manfaat sebanyak mungkin dari mereka. Dan kami meyakini, bahwa Syekh Ali adalah bagian dari orang-orang pilihan itu. Demikian. Wallāhu ‘alam bisshawāb.

Bagikan di akun sosial media anda